Paket Umroh Murah Ippho Santosa, Paket Umroh 2017, Paket Umroh Ramadhan

Rabu, 12 Oktober 2016

SMS 0856 186 4929, Paket Umroh Murah Ippho Santosa, Paket Umroh 2017, Paket Umroh Ramadhan

Paket Umroh Murah Ippho Santosa, Paket  Umroh 2017, Paket Umroh Ramadhan


Mau berumrah?
Mau mengumrahkan?

Kalau Anda mau berumrah atau mengumrahkan, berarti tulisan ini untuk Anda. Ya, untuk Anda. Sempatkan membaca...


Ditanya, mau umrah nggak? Jawabnya, "Buat makan aja susah!" Aneh nih orang. Ditanya apa, jawabnya apa. Nggak ngerti Bahasa Indonesia kali ya, hehehe. Berpikirlah positif. Bukankah Tuhanmu maha kaya dan maha besar, tak sekecil pikiranmu? Berapapun saldo kita masing-masing, saya harap kita semua setuju. 



Seorang muslim, kalau ditanya soal umrah, yah jawab saja, "Insya Allah mau. Insya Allah berangkat." Nggak susah tho? Ini soal pola pikir saja. Lha, kalau kita ngomong, "Buat makan aja susah," walhasil makannya makin susah dan umrahnya makin payah! Bertambah-tambah! Kata-kata itu kan doa. Apalagi kalau sampai terekam oleh otak bawah sadar.

Begini. Umrah BUKAN soal mampu atau tidak mampu. Tapi soal mau atau tidak mau. Yang beginian, saya yakin Anda sudah tahu. Kalau benar-benar niat (mau) dan dibuktikan dengan memantaskan diri, maka akan dimampukan. Sudah banyak contohnya. Ya, b-a-n-y-a-k. Miskin tapi dimampukan Allah dan diundang sama Allah. Eh, berangkat juga akhirnya.

Sebagian orang teriak-teriak pengen berumrah, "Mau, mau, mau," tapi enggan dan sungkan memantaskan diri. Rekening khusus, nggak ada. DP umrah, nggak ada. Paspor, nggak ada. Ikut manasik, nggak pernah. Baca buku panduan, nggak pernah. Tanya ustadz, nggak pernah. Mohon maaf, ini omong kosong namanya! Sekali lagi, omong kosong!

Jadi, baiknya? Pantaskan diri. Allah BUKAN menilai jumlah uang kita untuk mendaftar di travel umrah. Allah menilai kesungguhan kita dalam memantaskan diri. Buktikan dan tunjukkan kesungguhan itu. Buka rekening khusus (berapapun itu). Nabung secara rutin (berapapun itu). Bikin paspor. Ikut manasik. Dan seterusnya. Termasuk memperbaiki amal dan sedekah ekstrim.


Mereka yang sungguh-sungguh memantaskan diri, biasanya tak sampai 12 bulan, berangkat juga insya Allah. Anda yakin? Seberapa yakin?

Sekian dari saya, Ippho Santosa.